for better life Headline Animator

Thursday 7 November 2013

Pelajar Kita Mesum, Para Ibu Ayo Turun Tangan

Oleh: Zuhroh Astie WieAstie

BEREDARNYA video mesum siswa SMP 4 Jakarta yang tadinya diduga merupakan kejadian berdasarkan suka sama suka kini ternyata karena sebuah paksaan. Hal ini dari pernyataan klarifikasi sang ayah dari wanita pelaku video mesum yang melaporkan kepada polisi. Menurut Sang ayah, video itu adalah tindakan bullying(Tribunnews.com/29/10/2013).

Kasus ini menambah fakta panjang mengenai gambaran kerusakan moral anak-anak bangsa.Tahun 2008, jumlah anak yang tertayang sebagai subyek dan obyek porno sebanyak 4.000 orang. Namun, tahun 2011, jumlahnya meningkat empat kali lipat menjadi 16.000 orang. Sejak tahun 2005, Indonesia masuk dalam 10 negara yang paling banyak mengakses situs porno. Pada tahun 2005, Indonesia berada di
posisi ke-7, tahun 2007 di posisi ke-5, dan tahun 2009 berada di ke-3. Peringkat Indonesia cenderung meningkat seiring dengan pesatnya pengguna internet yang mencapai 55,2 juta orang, data tahun 2011 (Kompas.com/16/032012).

Komnas Anak juga melansir, 97% anak pernah nonton pornografi, 97% anak SD pernah mengakses pornografi (2009) dan 30% dari 2-2,6 juta kasus aborsi dilakukan oleh remaja usia 15-24 tahun. Berdasarkan data Depkomfino pada tahun 2007 , ada 25 juta pengakses internet di Indonesia. Konsumen terbesar 90% adalah anak usia 8-16 tahun, 30% adalah pelaku sekaligus korban prnografi adalah anak .

Lebih ironi lagi, Seperti dikutip dari mediaindonesia.com, sebelumnya Indonesia ada di peringkat ke 3 pada pertengahan Januari lalu setelah China dan Turki. Namun data terbaru kini Indonesia berada dalam peringkat pertama. Mayoritas pengunduh berusia remaja, 2012 (Metrotvnews.com/15/06/2012).Remaja Kita, Asset Bangsa Kita

Remaja adalah pemuda yang mampu membawa bangsa menuju masa depan gemilang, namun jika para pemudanya mengalami krisis moral, mau dibawa kemana negeri ini?

Menurut World Population Prospect United Nations Departeman of Economic and Social Affair, sebanyak 1,2 miliar penduduk dunia atau hampir satu dari lima orang di dunia adalah berusia 10-19 tahun. Adapun 900 juta orang dianataranya tinggal di Negara berkembang. Di Indonesia sendiri hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa satu dari empat orang penduduk  Indonesia merupakan kaum muda berusia 10-24 tahun (Kompas.com, /08/2012).

Pemuda adalah mereka yang memiliki keistimewaan lebih dari pada yang lain. Seperti, akal, tenaganya yang prima, dan ilmunya. Dari ketiga rangkaian keistimewaan tersebut maka pemuda mampu menjadi motor penggerak perubahan bangsa menjadi lebih baik.

Berdirinya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908 , adanya ikrar Sumpah Pemuda 28/10/1928, diproklamisakannya indoneisa menjdai negeri yang merdeka 17/8/1945 , dan pergantian orde baru menjadi reformasi dikarenakan gerakan pemuda. Pemudalah yang memotori perubahan.

Generasi berkualitas lahir dari rahim ibu yang cerdas. Banyak tokoh Islam yang berhasil dan melukiskan prestasi yang gemilang melalui didikan tangan orangtuanya, terutama ibunya. Seperti

Imam syafi’I yang dibesarkan tanpa seorang ayah.Ummu Sulaim ra., sosok ibunda yang sholeh dan cerdas melahirkan Anas bin Malik, salah satu dari tujuh sahabat yang banyak meriwayatkan hadis. Anas bin Malik ra. bahkan telah banyak ‘meluluskan’ ulama-ulama hebat dalam sejarah.  Tidak aneh karena Anas adalah seorang mufti, qari’, muhaddits dan perawi.Anas bin Malik ra. banyak mencetak sejumlah ulama dan orang-orang penting di antaranya adalah Hasan al-Bashri, Ibnu Sirin, Asy Sya’bi, Abu Kilabah, Makhul, Umar bin Abdul Aziz, Tsabit al-Banani, Bakar bin Abdillah al-Mazani, az-Zuhri, Qatadah, Ibn al-Munkadir, dan masih banyak nama lainnya.

Istri Imran ketika mengandung Maryam, digambarkan al-Quran, mendoakan putrinya agar menjadi wanita salehah. Sejarah kemudian membuktikan bahwa Maryam adalah wanita pilihan Allah yang dari rahimnya lahir Nabi Isa AS. “Ingatlah ketika istri Imran berdo’a, “Tuhanku, sungguh aku memohon kapada-Mu, agar anak yang ada dalam kandunganku ini menjadi anak yang saleh dan berkhidmat.”(QS. Ali Imran:35)

Penting Peran Ibu Menangani Krisis Moral RemajaPendidikan remaja tak terlepas dari peran keluarga, pendidikan pertama dan utama yang dilalui oleh anak. Terutama pendidikan ibunya. Ibu tak cukup hanya menjadi sesorang yang mampu memberikan kebutuhan secara materi kepada anak-anaknya. Namun ia
juga menjadi ibu yang mampu mendidik anak, mengawasi anak, dan memperhatikan anak untuk menjadi penerus bangsa yang cerdas dan bermoral.

Maka kesibukan orangtua dalam bekerja hingga melalaikan dari memperhatikan anak adalah salah satu faktor yang menumbuh kembangkan anak berperilaku amoral dan jauh dari nilai-nilai agama.

Lengahnya orangtua terutama ibu akan memberikan kesempatan luas kepada media, televisi, internet dan handpohone untuk mendidik anak tanpa pantauan dari orangtua. Hingga anak bebas mengakses segala informasi yang ada dalam media,  pengaruh buruk sangat mudah merasuki pemikiran dan perilaku anak seiring mudahnya penyebaran informasi melalui digital.

Tentu ibu harus berani mengambil sikap untuk mau menjadi ibu yang peduli dengan perkembangan anak. Dengan menjadi ibu yang fokus mendidik anak tanpa lalai. Islam mendudukkan wanita pada posisi yang mulia yaitu pendidik dan pencetak generasi berkualitas. Dengan menanamkan akidah Islam sejak dini kepada anak-anak, memberikan pemahaman dan pengertian mengenai bagaimana islam mengatur pergaulan antara laki-laki dan perempuan, serta mengawasi anak dalam belajar terutama saat mengakses internet.

Selain itu ibu juga harus berusaha memberikan fasilitas kepada anaknya dengan layanan internet di rumah agar anak tidak terlalu bebas ke luar, seperti ke warnet dengan alasan mengerjakan tugas. Dengan begitu ibu lebih mudah mengawasi anak.

Membentengi anak dengan akhlak dan ajaran agama, menjalin komunikasi yang dekat dengan anak, memberikan koneksi internet yang mudah , sehat dan aman di rumah, mengarahkan dan memberikan

contoh penggunaan internet sehat adalah beberapa langkah preventif yang mampu dilakukan oleh ibu (Kabarit.com/22/12/2010).

Orangtua adalah salah satu dari beberapa komponen yang berperan dalam keberhasilan mendidik anak. Karena dalam pendidikan anak tak terlepas dari keluarga, teman, lingkungan sekolah, masyarakat dan pemerintah. Maka membutuhkan sebuah visi yang sama antara komponen-komponen tersebut untuk menjadikan anak menjadi generasi yang berkepribadian islam dan memiliki intelektualitas tinggi. Hingga ia, para generasi muda mampu memanfaatkan ilmunya untuk kemaslahatan ummat, membawa bangsa menjadi yang lebih baik.*

Peminat masalah-masalah kewanitaan

voa-islam.com

Wednesday 23 October 2013

Negara Brunei Darussalam Melaksanakan Hukum Syariah Islam

Barangkali Sultan Brunai Mohamad Bolkiah yang pernah mendatangkan penyanyai terkenal Amerika Michael Jackson ke negara saat ulang tahun anaknya, kini sudah mulai sadar.

Dengan kekayaan yang tak terhingga dan melimpah dari hasil minyak itu, tetapi kehidupan negeri kecil itu semakin terancam, akibat kekayaan dan kehidupan modern, dan berkembang biaknya kejahatan dan kemaksiatan.
Sultan Bolkiah yang memiliki istana yang sangat megah, dan penuh dengan b erbagai ornamen, dan memiliki kamar yang lebih dari tuju puluh, dan berbagai mobil mewah itu, tak tahan melihat kehidupan rakyatnya yang semakin rapuh.
Di mana kemaksiatan terus berkembang biak. Penyakit sosial yang menghempa  negaranya, kemudian Sultan Bokiah menyebabkannya memilih menegakkan hukum Syariah Islam.
Brunei yang berpenduduk tidak sampai 500 ribu jiwa itu, mengumumkan secara resmi, bahwa Sultan Mohamad Bolkiah bertekad menegakkan hukum Syariah Islam tahun depan (2014).

Sultan Bolkiah yang memimpin kesultanan Brunai itu, hari Selasa (22/10/2013), mengumumkan dan  bertekad menegakkan hukum Syariah Islam, secara penuh termasuk rajam sampai mati bagi para pelaku zinah dan hukuman cambuk bagi mereka yang kedapatan  minum alkohol .
"Hukum Syariah Islam akan ditegakkan sejak dari April 2014", tegas Hassanal Bolkiah, pemimpin negara yang berdaulat sejak tahun l967.
"Hal ini karena kebutuhan kita bahwa Allah yang Mahakuasa , dalam segala kemurahan hatinya  telah menciptakan hukum bagi kita. Sehingga kita bisa memanfaatkan mereka untuk mendapatkan keadilan", kata Sultan yang merangkap jabatan perdana menteri .
Banyak kejahatan baru yang menghancurkan masyarakat dan akan berdampak terhadap negara, dan syariah hakim pengadilan akan memiliki diskresi atas hukuman yang maksimum atas  semua kejahatan  yang juga dapat mencakup hukum potong tangan bagi pencuri.
Kerajaan kecil , yang memiliki pendapatan per kapita tertinggi - Asia Tenggara setelah Singapura , telah mempersiapkan untuk memperkenalkan hukum pidana syariah selama bertahun-tahun. Di masa lalu , sultan telah mengatakan bahwa hukum pidana syariah harus dibentuk untuk bekerja bersama hukum perdata negara lebih menonjol .
Brunei, yang bertetangga dua negara Malaysia, berada di pulau Kalimantan dan memiliki penduduk lebih dari 400.000 jiwa, memberlakukan ajaran Islam lebih tegas dibanding Malaysia dan Indonesia.

Negara-negara mayoritas Muslim lain di Asia Tenggara, kebanyakan mereka masih ragu, dan cenderung phobi, dan bahkan mengadopsi hukum sekuler yang menjadi warisan panjajah. Justru negara-negara Brunei itu, banyak yang mengeliminir nilai-nilai Islam, dan menggantikan dengan aturan dan hukum jahiliyah.
Seperti Indonesia yang sampai hari ini masih menggunakan pidana yang bersumber dari penjajah Belanda. Karena itu, negara-negara Muslim di Asia Tenggara mengalami kekacauan karena tidak mempraktekkan hukum Syariah.
Ini terbukti dengan tingkat kejahatan yang tinggi di seluruh negara-negara Asia Tenggara. Tak heran kalau negara Indonesia sekarang ini diamuk oleh bencana korupsi yang sudah merasuk ke tulangsumsum rakyatnya. Karena tak menegakkan Syariah Islam. Bahakn nyaris tenggelam.
Selanjutnya, di Brunei Darussalam  penjualan alkohol dilarang dan penginjilan (kristenisasi)  oleh agama lain dilarang keras. Di Indonesia setiap hari orang bebas minum minuman keras, dan bahkan banyak yang mati. Sementara itu, orang-orang kristen merajalela mengkristenkan orang Islam.
Sultan menambahkan bahwa kebijakan pemerintah Brunei secara keseluruhan tidak akan terpengaruh oleh asing. Asing tidak akan dapat mempengaruhi negaranya. Brunei akan meneggakan Syariah Islam. Barat suka atau tidak suka. Brunei Darussalam sebagai negara berdaulat berhak menentukan nasibnya dan masa depannya sendiri. Ahlan wa sahlan. Wallahu'alam.



sumber: voa-islam.com

Bahaya Faham Inklusivisme, Pluralisme Agama, dan Multikulturalisme




Umat Islam Indonesia sedang menghadapi penghancuran aqidah dan keyakinan mereka. Di mana sekarang melalui berbagai lembaga yang ada, media massa, dan tokoh-tokoh, termasuk tokoh Islam yang menjadi bagian dari konspirasi penghancuran, secara konsisten dan terus-menerus mengajak umat Islam kepada faham baru yang disebut dengan inklusivisme.


Apa itu inklusivisme?

Inklusivisme itu adalah faham yang berbahaya bagi Islam. Apa itu inklusivisme? Berikut ini penjelasan dari pihak mereka sendiri: 

Yang dikembangkan dalam Islam Liberal adalah inklusivisme dan pluralisme.

Sedang paradigma plural (pluralisme): Setiap agama adalah jalan keselamatan.
Perbedaan agama satu dengan yang lain, hanyalah masalah teknis, tidak
prinsipil. Pandangan Plural ini tidak hanya berhenti pada sikap terbuka,
melainkan juga sikap paralelisme. Yaitu sikap yang memandang semua agama sebagai jalan-jalan yang sejajar.

Dengan itu, klaim kristianitas bahwa ia adalah satu-satunya jalan (paradigma eksklusif) atau yang melengkapi jalan yang lain (paradigma inklusif) harus ditolak demi alasan-alasan teologis dan fenomenologis (Rahman: 1996).
Dari Islam yang tercatat sebagai tokoh pluralis adalah Gus Dur, Fazlurrahman (guru Nurcholish Madjid, Syafi’I Ma’arif dll di Chicago Amerika, pen), Masdar F Mas’udi, dan Djohan Effendi. (Abdul Moqsith Ghazali, Mahasiswa Pascasarjana IAIN Jakarta, Media Indonesia, Jum’at 26 Mei 2000, hal 8). (Lihat Hartono Ahmad Jaiz, Tasawuf, Pluralisme dan Pemurtadan, Pustaka Al-Kautsar, Jakrta, cetakan pertama, 2001, hal 116-117). 

Inklusivisme itu menganggap ada kebenaran pada agama lain yang tidak kita anut, dan sebaliknya terdapat  kekeliruan pada agama yang kita anut. Itu jelas meragukan benarnya Islam, maka di situlah rusaknya keislaman seseorang ketika sudah meragukan benarnya Islam; berarti dia telah keluar dari Islam alias murtad.

Bagaimana bisa terjadi, MUI Bali kok pernah mengundang orang (yakni Eep Sefulloh Fatah) untuk diangsu (diambil) ilmunya, padahal anjuran darinya justru mengandung masalah yang sangat berbahaya bagi Islam.

Ada ungkapan-ungkapan Eep yang berbahaya di antaranya:

  1. MUI yang telah berfatwa Juli 2005 tentang haramnya faham sepilis (sekulerisme, pluralisme agama alias menyamakan semua
    agama, dan liberalisme) –yang di antara dedengkotnya adalah Ulil— malah Eep menyarankan agar MUI menghormati Ulil. Ini sama dengan membiarkan MUI pusat mengeluarkan fatwanya, namun Eep cukup menggerilya MUI daerah seperti yang ia lakukan terhadap MUI Bali itu.

2.  Eep menganjurkan bersikap inklusif, dengan menagatakan: “Jadi menurut saya yang terpenting adalah bersikap inklusif dengan ketegasan tertentu yang kita yakini, jangan bersikap eksklusif dengan ketegasan yang kita yakini.” Perkataannya itu berbahaya, karena inklusivisme itu adalah faham yang berbahaya bagi Islam.

***
Inti faham inklusivisme: tidak menutup kemungkinan ada kebenaran pada agama lain yang tidak kita anut, dan sebaliknya terdapat  kekeliruan pada agama yang kita anut.

Bagi Islam, faham itu adalah faham kufur alias ingkar terhadap Islam, pelakunya disebut kafir. Karena telah mengingkari mutlak benarnya Islam yang telah ditegaskan dalam Al-Qur’an:

ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (٢)

2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS Al-Baqarah:2).

Lebih dari itu, ketika inklusivisme meningkat jadi faham pluralism agama maka jelas sangat bertentangan dengan Islam. Karena menurut faham pluralisme agama, klaim bahwa ia (suatu agama, bagi muslim ya Islam) adalah satu-satunya jalan (paradigma eksklusif) atau yang melengkapi jalan yang lain (paradigma inklusif) harus ditolak demi alasan-alasan teologis dan fenomenologis.

Penolakan (terhadap aqidah Islam yang menegaskan Islam adalah satu-satunya jalan yang benar) itu sama dengan menolak Islam. Karena dalam Islam telah jelas :

{وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [آل عمران: 85] {وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [آل عمران: 85]

85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS Ali ‘Imran/3 : 85).

Menolak Islam itu sendiri adalah kufur, orangnya disebut kafir. Nasib orang kafir telah dijelaskan, kekal di neraka Jahannam selama-lamanya.

{إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ } [البينة: 6]

6. Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS Al-Bayyinah/ 98 : 6).

Jadi faham inklusivisme dan pluralisme agama itu adalah faham kufur yang sangat berbahaya bagi Islam. Menjadikan keyakinan Tauhid diganti dengan kekufuran.
Bahkan masih ditingkatkan lagi dengan faham yang mereka sebut multikulturalisme, yang itu sama dengan pluralism agama, hanya saja semua kultur dianggap sejajar, parallel, dan tidak boleh ada yang mengklaim bahwa hanya kulturnya sendiri saja yang benar. Ketika demikian maka dianggap sumber konflik.
Padahal, agama (Islam) hanya dianggap sebagai sub kultur, bagian dari kultur atau bagian dari budaya. Sehingga ketika Islam jelas-jelas ajarannya mengklaim sebagai satu-satunya yang benar (mereka sebut eksklusivisme itu tadi) maka dianggapnya sumber konflik, maka dianggap sebagai musuh bersama. Itulah jahatnya faham multikulturalisme

  • Kata multikulturalisme ini digunakan kelompok liberal sebagai usaha untuk tetap menyesatkan umat Islam yang mulai mengerti sesatnya pluralism dan pernah difatwakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dan faham pluralism agama itu ditolak ormas-ormas Islam.
  • Celakanya multikulturalisme ini sudah masuk ke kurikulum pendidikan agama Islam dari SD, SMP hingga SMA.

Yang cukup mencengangkan, pihak Kementerian Agama (Kemenag) sendiri justru sudah menerbitkan buku mengenai multikulturalisme ini. Salah satu judul buku Kemenag ini adalah“Panduan Integrasi Nilai Multikultur Dalam Pendidikan Agama Islam Pada SMA dan SMK.” (lihat Multikulturalisme Sama Bahayanya dengan Pluralisme).
 Apa bahayanya ?
Bahayanya, tiga faham tersebut (inklusivisme, pluralisme agama, dan multikulturalisme) itu adalah semua menolak Islam yang menegaskan hanya Islam lah yang benar, yang diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala, yang pemeluknya yang beriman dan beramal shalih ikhlas untuk Allah maka dijanjikan surga oleh Allah Ta’ala.
Penolakan itu adalah kekafiran. Bahkan kemusyrikan. Karena dalam riwayatnya, orang Majusi yang menolak haramnya bangkai lalu dibisikkan kepada kafir Quraisy agar membantah Islam tentang itu, kemudian dijawab oleh Allah Ta’ala :
{وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ} [الأنعام: 121]
..dan jika kamu menuruti mereka, Sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (QS Al-An’am : 121).
Ketika yang dibantah itu hanya satu bagian dari hukum Islam yakni haramnya bangkai saja ternyata bila diikuti maka menjadi orang-orang musyrik ; apalagi kalau yang dibantah itu seluruh Islam, disamakan dengan agama lain, maka jelas-jelas lebih nyata jadi orang musyrik. Dan itulah yang dilakukan oleh faham inklusivisame, pluralisme agama, dan multikulturalisme.
Jadi tidak lain hanyalah kemusyrikan baru yang sangat dahsyat, namun karena istilahnya bukan dari Islam, maka Umat Islam banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari bahwa inklusivisme, pluralisme agama, dan mukltikulturalisme itu adalah kemusyrikan baru..
Ketika yang dikembangkan di pendidikan tinggi Islam se-Indonesia, bahkan kini ementerian Agama telah membuat panduan buku mutikulturalisme dalam apa yang disebut “Panduan Integrasi Nilai Multikultur Dalam Pendidikan Agama Islam Pada SMA dan SMK.”
Maka sebenarnya yang dilakukan oleh Kementerian Agama dan juga perguruan tinggi Islam se-Indonesia adalah pemusyrikan. Maka benarlah buku Hartono Ahmad Jaiz berjudul Ada Pemurtadan di IAIN. Maksudnya adalah di perguruan-perguruan tinggi Islam di Indonesia.
Bahkan kini Kementerian Agama sudah menggarap sampai tingkat SMA dan SMK. Sehingga, namanya pendidikan (Islam) namun sejatinya pemusyrikan.
Maka tidak mengherankan, di antara tokohnya seperti Azyumardi Azra yang kini jadi Kepala Sekolah Pasca Sarjana UIN Jakarta telah bangga dengan biografinya yang jelas-jelas menuturkan pembelaannya terhadap agama musuh Islam yakni Ahmadiyah.(lihat Azra “Jawara” Pembela Ahmadiyah Agama Nabi Palsu nahimunkar.com/azra-jawara-pembela-ahmadiyah-agama-nabi-palsu
Betapa memprihatinkannya.
Kenapa? Karena pemusyrikan baru yang dilancarkan di dalam pendidikan Islam di Indonesia dengan nama inklusivisme, pluralism agama, dan multikulturalisme itu menurut Al-Qur’an adalah lebih dahsyat bahayanya dibanding pembunuhan fisik.
Karena kalau seseorang itu yang dibunuh badannya, sedang hatinya masih beriman (bertauhid), maka insya Allah masuk surga.
Tetapi kalau yang dibunuh itu imannya, dari Tauhid diganti dengan kemusyrikan baru yakni inklusivisme ataupun pluralism agama, ataupun multikulturalisme, maka masuk kubur sudah kosong iman tauhidnya berganti dengan kemusyrikan; maka masuk neraka. Hingga ditegaskan dalam Al-Qur’an:










وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ [البقرة/191]

dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. (QS Al-Baqarah: 191)

وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ [البقرة/217]

Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. (QS Al-Baqarah: 217).

Arti fitnah dalam ayat ini adalah pemusyrikan, yaitu mengembalikan orang mu’min kepada kemusyrikan. Itu dijelaskan oleh Imam At-Thabari dalam tafsirnya:

عن مجاهد في قول الله:”والفتنة أشدُّ من القتل” قال: ارتداد المؤمن إلى الوَثن أشدُّ عليه من القتل. –تفسير الطبري – (ج 3 / ص 565)

Dari Mujahid mengenai firman Allah وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ia berkata: mengembalikan (memurtadkan) orang mu’min kepada berhala itu lebih besar bahayanya atasnya daripada pembunuhan. (Tafsir At-Thabari juz 3 halaman 565).

Itulah betapa dahsyatnya pemusyrikan yang kini justru digalakkan secara intensip dan sistematis di perguruan tinggi Islam se-Indonesia, bahkan sudah dilancarkan pula ke sekolah-sekolah.

Relakah generasi Muslim yang menjadi mayoritas penduduk Indonesia bahkan merupakan penduduk yang jumlah Muslimnya terbesar di dunia ini dibunuhi imannya secara sistematis dijadikan pelaku-pelaku kemusyrikan baru dengan sebutan inklusivismer, pluralism agama, dan multikulturalisme itu?

Relakah generasi dan anak-anak Muslim se-Indonesia ini dijerumusukan oleh para pembawa ajaran kemusyrikan baru itu?

Dan relakah negeri ini menyedot uang dari rakyat (ingat, 70 persen penghasilan Negara adalah dari pajak, dan itu tentu disedot dari penduduk) yang mayoritas Muslim namun justru untuk membiayai perusakan iman Umat Islam diganti dengan kemusyrikan baru yang akan menjerumuskan ke neraka kekal selama-lamanya? Relakah wahai saudara-sauadara? Hartono Ahmad Jaiz

sumber:voa-islam.com

Tuesday 22 October 2013

Ramai-Ramai Menjual Gereja Katolik di Inggris

Masyarakat Eropa ramai-ramai meninggalkan gereja. Mereka tidak lagi pergi ke gereja. Mereka menjadi sangat sekuler, dan bahkan cenderung athies. Karena ajaran gereja tidak logis, dan tidak mampu menjawab rasionalis masyarakatnya.
Dunia Bulletin / News Desk
Santo Petrus Gereja Katolik di Stoke -on - Trent di Inggris dijual kepada umat Islam setelah menutup pintu karena jemaat menyusut .
Muslim membeli gereja setelah penutupannya , menurut laporan berita di pers Inggris .
Para pemimpin gereja menyatakan Kristen di daerah sekarang bisa menghadiri gereja lain di dekatnya dan uang dari penjualan akan digunakan untuk kepentingan umat .
Meskipun identitas pembeli yang tersisa dirahasiakan , juru bicara gereja mengatakan sejumlah kecil penawaran telah diterima namun komunitas Muslim lokal membuat penawaran terbaik.
" Jumlah umat Katolik yang tinggal di daerah tersebut telah menyusut baru , " kata jurubicara itu , menambahkan , " Keuskupan Agung Birmingham memiliki lebih dari 200 gereja paroki dan umat Katolik diperkirakan lebih dari 285.000 . "
Sebuah survei di Inggris 2007 menemukan bahwa hanya 15 persen warga Inggris pergi ke gereja setidaknya sekali sebulan. Penelitian lain mengungkapkan Inggris memiliki salah satu tingkat terendah kehadiran di gereja di Eropa .London (voa-islam.com) Bukan hal baru. Di mana gereja di jual kepada Muslim. Di daratan Eropa dan Barat umumnya, kecenderungan masyarakat sudah tidak tertarik lagi pergi ke gereja. Misa di gereja dikunjungi hanya beberapa orang. Banyak gereja yang kosong ditinggalkan jemaatnyaMasyarakat di Barat semakin tidak tertarik lagi terhadap gereja dan agama Kristen atau Katolik. Karena agama Kristen dan Katolik, sangat tidak logis. Apalagi, dikalangan gereja belangsusng praktik menyimpang, seperti pelecehan sek terhadap anak-anak dibawah umur alias praktik pedopeli. Baru-baru ini, Gereja Katolik Santo Petrus di Stoke di Inggris dijual kepada umat Islam setelah gereja itu bangkrut dan menutup kegiatan misa mereka,  karena jemaatnya terus  menyusut. Para pastor hanya ditemani beberapa orang jemaat, dan tidak lagi menarik bagi masyarakat, khutbah-khutbah yang disampaikan para pendeta atau pastor.

Karena itu, banyak  jemaat yang sudah tidak lagi tertarik dengan misa di gereja, kemudian gereja itu bangkrut dan dijual kepada Muslim. Ini bukan pertama kalinya, Muslim membeli gereja setelah penutupan gereja aitu, ungkap di pers Inggris, Minggu, 20/10/2013.

Para pemimpin gereja menyatakan umat Kristen atau Katolik bisa melakukan misa di daerah saling berdekatan. Banyaknya gereja yang sudah tidak berfungsi, kemudian dijual. Inilah ironi masyarakat Eropa yang sekarang sudah tidak lagi percaya kepada tuhan yesus. Akhirnya mereka menjadi sekuler dan cenderung atheis. Kemudian, gereja yang dijual itu, dibagikan dan diguanakan keperluan jemaatnya.

Meskipun identitas pembeli yang tersisa dirahasiakan , juru bicara gereja mengatakan sejumlah kecil penawaran telah diterima namun komunitas Muslim lokal membuat penawaran terbaik.

"Jumlah umat Katolik yang tinggal di Stoke terus  menyusut secara drastis",  kata jurubicara itu. Selanjutnya, juru bicara itu , menambahkan, "Keuskupan Agung Birmingham memiliki lebih dari 200 gereja paroki dan umat Katolik diperkirakan lebih dari 285.000", tambahnya.

Sebuah survei di Inggris 2007 menemukan bahwa hanya 15 persen warga Inggris pergi ke gereja sebulan sekali. Penelitian lain mengungkapkan Inggris salah satu negara, di mana tingkat kehadiran masyarakatnya paling rendah kehadiran di gereja di Eropa. Selamat tinggal gereja, dan selamat datang Islam di Inggris.

Gereja di jual bukan lagi hal baru, di Belanda, Perancis, Belgia, dan sejumlah negara di Eropa, kejadian penjualan gereja itu, terus berlangsung. Banyak diantara gereja yang dibeli oleh imigan Turki, dan kemudian diubah menjadi masjid.f/hh


(voa-islam.com)